vFungsi
umum dari
psikofarmaka
untuk
terapi gangguan
psikiatrik yang
berpengaruh terhadap
taraf kualitas
hidup pasien.
vObat
psikotropik (psikofarmaka)
dibagi menjadi
beberapa golongan,
diantaranya:
üAntipsikosis
ü
anti-depresan
ü
obat penstabil
mood
ü
Antiansietas
üAgen
sedatif hipnotik.
O1.
Anti psikosis
OFungsi
: mengobati
gejala psikosis
misalnya waham
dan halusinasi.
OObat
ini bekerja
dengan cara
menyekat reseptor
neurotransmitter dopamin.
O
Anti psikosis
merupakan terapi
medis utama
untuk skizofrenia
dan juga
digunakan dalam
episode psikotik
mania akut, depresi
psikotik, dan
psikosis akibat
pengunaan obat.
OLanjutan…
OEfek
farmakologi : sebagai
penenang, menurunkan
aktifitas motorik,
mengurangi
insomnia sangat efektif
mengatasi Delusi,
Halusinasi, Ilusi
dan Gangguan
Proses Berpikir.
OIndikasi
pemberian anti
psikototik : Pada
semua jenis
Psikosa, kadang
untuk gangguan
Maniak dan
Paranoid.
OEfek
Samping pada
Sistim Syaraf
( Ektrapyramidal
Side Efect /
EPSE/ EPS / Ekstrapyramidal
Syndrome ) :
a.
PARKINSON
OEfek
samping ini
muncul 1 -
3 minggu pemberian
obat (tergantung
respon klien).
Terdapat
TRIAS gejala parkinsonisme
;
O
TREMOR : sering
terjadi, dan
paling jelas
pada istirahat.
OBRADIKINESIA
: muka
seperti topeng,
berkurangnya
gerakan resiprokal
pada saat
berjalan.
ORIGIDITAS
: gangguan
tonus otot ( kaku
)
OLanjutan…
Ob.
Reaksi
DISTONIA kontraksi otot
singkat atau
bisa juga
lama. Tanda - tanda;
muka menyeringai,
gerakan tubuh
dan anggota
tubuh tidak
terkontrol.
Oc.
AKATHSIA
ODitandai
dengan perasaan
subyektif dan
obyektif dari
kegelisahan, seperti
adanya
perasaan cemas,
tidak mampu
santai, gugup,
langkah bolak
- balik dan
gerakan mengguncang
pada saat
duduk.
Ketiga
efek samping
diatas bersifat
akut dan
bersifat
Reversible (bisa hilang
atau kembali
normal).
Od.
TARDIVE DYSKENESIA
OMerupakan
efek samping
yang timbulnya lambat,
terjadi setelah
pengobatan jangka
panjang dan
bersifat Ireversible
(susah hilang/
menetap).
OBerupa
gerakan Involunter
yang berulang pada
lidah, wajah,
mulut / rahang,
anggota gerak
seperti jari
dan ibu
jari, dan
gerakan tersebut
akan hilang
pada saat
tidur.
O
Efek
samping pada
sistim saraf
perifer atau
CHOLINERGIC Side Efect.
Ini
terjadi karena
penghambatan
pada reseptor
Asetilkolin.
Yang termasuk
Efek Samping
Kolinergic adalah
;
Oo
Mulut kering
Oo
Kontipasi
Oo
Pandangan kabur,
akibat midriasis
pupil dan Sikloplegia
(pariese otot
– otot siliaris)
menyebabkan Presbiopia
Oo
Hipotensi Orthostatik,
akibat penghambatan
reseptor Adrenergik
Oo
Kongesti / sumbatan
Nasal
OJenis
obat anti
psikotik yang
sering di gunakan:
o
Chlorpromazine ( CPZ )
o
Halloperidol
( HALOP )
o
Beberapa Komposisi
Haloperidol dalam sediaan
injeksi adalah
: LODOMER , SERENASE , GOVOTIL.(sering
dilapangan)
OANTI
PARKINSON
OMekanisme
kerja
: Meningkatkan
reseptor Dopamin,
untuk mengatasi
gejala parkinson
sebagai akibat
penggunaan obat
anti psikotik.
OEfek
samping : Sakit
kepala , mual
, muntah dan
hypotensi
OJenis
obat yang
di gunakan : Tryhexyfenidil
(THD)
O2.
Anti depresan
OFungsi
: digunakan
dalam terapi
gangguan depresif
mayor, gangguan panik,dan
gangguan ansietas
lain, depresi bipolar,dan
depresi psikotik.
O
Anti depresan
ini berinteraksi
dengan dua
neurotransmiter,
norepinefrin,dan
serotonin yang mengatur mood,keinginan
perhatian,
proses sensori, dan
nafsu makan.
OLanjutan….
OJenis
obat yang
di gunakan,
yang sering di gunakan
di lapangan adalah
:
OAntiprestin
OTrisiklik
OMAO
Inhibitor
O
Aminitriptylin.
O
O3.
Obat penstabil
mood
OFungsi
: digunakan
untuk mengobati
gangguan afektif
bipolar dengan menstabilkan
mood klien
Omenghindari
atau meminimalkan
tinggi rendah
mood yang mencirikan gangguan
bipolar, dan mengobati
episode akut mania
OJenis
obat yang
di gunakan,
yang sering di gunakan
di lapangan adalah
: IKALEB
O4.
Antiansietas
OFungsi:
digunakan untuk
mengobati ansietas
, insomnia, depresi,
gangguan stresspascatrauma,
dan putus
alkohol.
OTermasuk
Minor Transquilizer,
Jenis obat
antara lain
Diazepam (CHLORDIAZEPOXIDE)
O
O5.
Agen sedatif
hipnotik
OFungsi
: Obat yang
dapat mengakibatkan
hilangnya respon
fisik dan
mental namun tidak
mempengaruhi
kesadaran
OOBAT
ANTI INSOMNIA : Phenobarbital
OPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN OBAT
OPengumpulan
data sebelum
pengobatan
OMelaksanakan
Prinsip Pengobatan
Psikofarmaka
OLaksanakan
program pengobatan berkelanjutan,
melalui
program rujukan
OMenyesuaikan
dengan terapi
non farmakoterapi
OTurut
serta dalam
penelitian tentang
obat psikofarmaka
O
OECT
( Elektro Confulsive
Therapy )
OBentuk
terapi dengan
menimbulkan kejang
grand mall, dimana mengalirkan
arus listrik
mll elektroda
yg ditempelkan
pd pelipis
klien.
OAwalnya
ditujkan untuk
klien skizopreni,
tetapi lebih
cocok untuk
gangguan afektif.
OKontra
indikasi :
1.
Tumor intra kranial
2. Kehamilan
3. Osteoporosis
4. Infarc
miokard
5. Asthma
bronchiale